Sabtu, 22 Oktober 2011

Chapter 7 : ACE

Chapter 7 : ACE
OP BGM : SHIKI - Kaggra
Banyak orang yang berpikir kalau duduk diam selama berjam-jam itu pasti ngebosenin. Tapi berbeda dengan Ace. Walaupun memang dia ga bisa ditebak ada ato gak adanya, berhubung dia sering menggunakan mode inviciblenya.
Tapi Ace justru menyukai kesendiriannya.
Ada yang pernah bertanya apakah dia pernah mengikuti Quest ato bahkan pernah sekalipun meninggalkan posnya, tapi Ace tidak pernah menjawabnya.
Menurut teman-temannya, Ace dulu justru sering mengikuti quest dan bahkan ikut berburu item bersama yang lain. Tapi semenjak serangan yang terjadi tiga bulan yang lalu, Ace lalu memilih untuk berada di posisinya sekarang, mengawasi Ruang Utama di Anime Fans.
Banyak yang meminta Ace untuk ikut dalam misi yang mereka jalankan, tapi tidak ada satupun yang ia terima. Baginya mengamati tingkah laku penghuni di Ruang Utama lebih menyenangkan.
“Pasti ada aja hal yang menarik” biasanya itulah alasan yang ia gunakan.
Dan hal itulah yang ia rasakan sewaktu melihat Tezuka masuk Ruang Utama tanpa tubuh fisiknya. Hanya sebuah sosok yang tembus pandang.
Ia terus mengamati setiap pergerakan Tezuka, saat dia berbicara dengan orang-orang yang bisa melihatnya, dan saat ia mencuri dengar tanpa disadari oleh orang yang bersangkutan.
BEEP
Alat komunikasi ditelinga Ace berbunyi, menandakan ada ‘Private Chat
“Ada energi aneh di Ruang Utama. Aku kenal energi ini. ‘Orang itu’ kah?” Suara Sinc terdengar.
“Ya,”  Ace menjawab singkat
“Sengaja? Atau….”
“Dia bingung. Mungkin berkaitan dengan tubuh fisiknya”
“Hmm, maksudmu tubuhnya tidak ada?”
Ace tidak menjawab
“Baiklah, aku akan minta Dhe menscan area ini dan mencari data soal tubuh fisiknya,” Sinc akhirnya berkata.
Sebuah bunyi klik terdengar, tanda bahwa sambungan komunikasi antara mereka sudah terputus.
Ace terus memperhatikan Tezuka dari lantai 2, termasuk ketika ia akhirnya berdiri di dekat   -kamu1 sebelum tergesa-gesa kembali ke ruangan tidur.
“Ace,” terdengar suara Shino memanggilnya.
Ace menampakkan dirinya.
“Sinc bilang kau punya info mengenai tubuh Tezu?” tanya Shino
“Tidak,” jawab Ace.
BEEP
“Dhe sudah menscan seluruh tempat ini tapi tidak menemukan data mengenai tubuh fisiknya orang itu. Darimana kau tau soal tubuhnya yang hilang?” Suara Sinc terdengar dari alat komunikasi Ace.
Ia hanya terdiam mendengar pertanyaan Sinc.
“Ada yang kau sembunyikan?” kali ini Shino yang bertanya
Ace kembali terdiam tapi ia lalu berkata,”dugaan, tapi … bukan apa-apa,” ia kembali terdiam sebelum melanjutkan, “hanya sedikit kecurigaan.”
“Kau punya bukti atas kecurigaanmu itu?” tanya Sinc.
“Tidak,” jawab Ace.
“Aku tidak akan bertanya darimana kau bisa mendapatkan kecurigaanmu itu karena aku hanya akan bertindak sesuai bukti yang ada. Tapi masalah hilangnya tubuh ini harus segera diselesaikan. Aku akan memanggil yang lain untuk rapat,” ujar Sinc
Kembali terdengar bunyi klik pelan.
Shino tampak sedang membaca sesuatu dari sebuah alat dipergelangan tangannya yang memunculkan sebuah layar hologram kecil.
Mungkin itu undangan yang disebut Sinc tadi.
Ace tidak pernah mendapat undangan seperti itu, karena dia juga tidak ingin menjadi bagian dari para petinggi. Dia hanya ingin seperti ini, tidak terikat tapi dapat membantu setiap saat.
Ia lalu memanggil Shino yang baru saja hendak masuk ke ruang pertemuan.
Shino menoleh dan berkata, “ ada apa?”
“Kau bisa bantu aku?” tanya Ace.
“Soal apa?”
Ace lalu menghampiri Shino dan membisikkan sesuatu. Wajah Shino terlihat kaget.
“Kau yakin?” tanyanya.
“Hanya dugaan, tapi aku berharap ini bukan yang sebenarnya,” jawab Ace.
“akan kuusahakan.”
“Oh ya, tolong rahasiakan dari yang lain. Aku ga mau terjadi hal yang buruk disini,” pinta Ace
“Lho tapi yang lain kan…”
“Aku diminta untuk menjaga agar kalian tetap bersama,” potong Ace, “dan aku akan lakukan itu sampai dia sadar sepenuhnya. Aku… akan penuhi janji itu,” ujar Ace.
“Baiklah, jika itu maumu,” Shino menjawab. Ia lalu masuk ke dalam Ruang Pertemuan.
Ace kembali duduk di balkon lantai dua. Ia menatap ke arah Ruang Utama dibawahnya.
Kelompok Hotaru baru saja pergi menuju portal untuk misi harian mereka. Nchex nampak berjalan agak dibelakang teman-temannya. Wajahnya nampak memikirkan sesuatu. Sementara ketiga temannya asyik bercanda.
Sementara itu, satu persatu, para Petinggi yang diundang Rapat oleh Sinc mulai memasuki Ruang Pertemuan.
“sudah lama sejak pemeriksaan terakhirmu, Ace,” suara Cherie membuat Ace menoleh.
Cherie menatap kearah kedua tangan Ace yang terbungkus sarung tangan khusus.
“Aku baik-baik saja,” jawab Ace.
“Tapi akan lebih baik jika…”
“Aku baik-baik saja, Cherie,” tegas Ace, “kalau aku butuh sesuatu, aku akan ke klinik,” sambungnya kemudian.
Cherie terdiam sejenak, “baiklah,” ujarnya dan ia lalu menuju ke Ruang Pertemuan.
Ace menatap kedua tangannya. Ia tau Cherie khawatir kalau kelainan yang ada pada kedua tangannya akan memberikan efek kepada seluruh tubuhnya. Tapi Ace merasa kalau itu berlebihan.
‘Aku yang paling mengerti tubuhku sendiri,lagipula sarung tangan ini sudah cukup’ batinnya.
Sarung tangan khusus itu ia dapatkan dari Tezuka tiga bulan yang lalu.
Saat itu semuanya berawal.
Setelah kekacauan yang melanda dan serangan yang tanpa henti dari pihak luar, hampir seluruh penghuni menggunakan seluruh kekuatan mereka, bahkan ada yang memaksakan tubuhnya untuk terus bertarung, dan salah satunya adalah Ace.
Ia menggunakan kekuatan sihir apinya terlalu berlebihan hingga saat semua berakhir yang tersisa hanyalah kedua tangan yang terus mengeluarkan panas berlebihan.
Ace menyadari kelainan ini begitu ia mencoba beristirahat di kamarnya dan nyaris membuat seluruh kamar kebakaran.
Saat itu bahkan Cherie pun ga bisa melakukan apa-apa.
Ia lalu memutuskan untuk menyendiri di lantai dua, menghindari menyentuh orang lain yang bisa membuat tubuh mereka terbakar.
Ia merasa sangat down. Namun semua itu berubah saat Ace menerima sarung tangan itu.
Awalnya Rock ‘n Roll mengatakan bahwa ia diminta menyampaikan sebuah paket terakhir kepada Ace. Paket itu dikirim oleh Tezuka Ayumu dan diminta untuk diserahkan setelah keadaan kembali aman.
Saat tangan Ace menyentuh paket itu, bungkusan paket itu langsung terbakar dan menyisakan sepasang sarung tangan dan sebuah catatan kecil.
‘Tolong jaga mereka semua sampai saatnya tiba’
Ace memakai sarung tangan itu. Sepintas terlihat seperti sarung tangan yang biasa digunakan pengendara motor, warnanya hitam dan bahannya seperti terbuat dari kain.
Namun itu tidak masuk akal karena kalau memang kain harusnya sudah terbakar begitu Ace memakainya. Dan sejak menggunakan sarung tangan itu, Ace bisa menyentuh benda lain tanpa membuatnya terbakar.
Ia baru mengetahui kalau sarung tangan iu adalah item langka dari Shinigami Chan.
“Item langka No. 31,” ujar Shinigami Chan waktu itu,” Anti api. Bahkan katanya kita dapat memegang lahar dengan menggunakan sarung tangan ini. Hanya sedikit dibuat dan merupakan reward kalo menyelesaikan misi dengan rank SS. Aku ga tau kalo dia punya item ini, kalau tau, aku bakal minta trade ma dia.”
Ace tidak mengenal Tezuka secara dekat. Ia hanya sering bertegur sapa saja kalo bertemu. Tapi tidak sedekat Gyaboo, Sora ato bahkan kelompok Seryuhoshi. Tapi ia heran kenapa orang yang tidak ia kenal memberikan hadiah sebuah item langka tepat disaat ia butuh.
Dan pesan singkat yang Tezuka tulis, seolah-olah menandakan bahwa ia sudah tau jauh sebelum semua ini terjadi.
Tapi biar bagaimanapun, Ace bertekad untuk memenuhi permintaan Tezuka. Setidaknya itu yang bisa ia lakukan sebagai bentuk terima kasihnya atas hadiah yang diberikan.
Kedatangan Dhe dan Tezuka tanpa tubuh fisiknya membuyarkan kenangan Ace. Ia sempat tersenyum saat Tezuka dibawa masuk ke Ruang Pertemuan. Tapi Tezuka malah terlihat kaget karenanya.
Sejak awal Tezuka kembali ke Anime Fans, Ace sudah merasa ada yang aneh. Ia selalu memperhatikan kalau sepertinya Tezuka tidak mengenal siapapun. Bahkan orang-orang yang pernah dekat dengannya.
Ace tau dengan pasti bahwa mereka merasa sangat sedih. Ia pernah merasakannya di dunia nyata. Sedih karena orang yang kita kenal ternyata malah sama sekali ga ingat apapun tentang kita.
Tapi Ace yakin kalau suatu saat Tezuka akan ingat kembali semuanya. Sekarang ini sepertinya ia sedang berusaha mengingat semuanya. Dan bila itu nanti terjadi, Ace akan mengucapkan terima kasih padanya. Karena ia telah memberikan harapan baru bagi Ace.
Ace kembali menatap ke arah Ruangan Utama.
Sebagai seseorang yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan mengamati, Ace tau dengan pasti kegiatan hampir semua penghuni.
Ia tau siapa yang mereka sukai dan siapa yang mereka benci, namun ia biasanya tidak akan memedulikan semua itu, kecuali bila mereka melakukan tindakan yang bisa menghancurkan Anime fans, seperti yang dilakukan orang itu.
Ya, Ace melihat dia keluar dengan tergesa-gesa dari Ruangan Tidur membawa sebuah benda kecil dan menuju portal.
Diantara semua penghuni, Ace sama sekali tidak menyangka kalau dia akan melakukannya, bukan karena tidak mampu namun karena dia tidak punya alasan untuk melakukannya.
Dan dia juga tidak pernah punya masalah dengan Tezuka.
‘Lalu mengapa?’ Ace bertanya dalam hati.
‘Atau mungkin ia mengalami mimpi itu?’ pikir Ace ‘Rumor tentang mimpi yang akan mengabulkan keinginan yang mengalaminya asalkan hal yang terjadi dalam mimpi itu diwujudkan.’
‘Lalu apa yang dijanjikan mimpi itu padanya? Uang? Kebebasan? Atau mungkin item yang berharga?’ Pertanyaan itu sempat terlintas dalam pikiran Ace.
‘Tidak. Dia bukan seperti itu,’ batin Ace. Ia memang sudah terbiasa mengamati tingkah laku para penghuni hingga ia cukup yakin atas penilaiannya terhadap orang itu.
‘Dia tidak pernah berminat akan item berharga atau uang. Bahkan dia tidak peduli dengan kebebasan,’ pikirnya
Pintu Ruangan Pertemuan lalu terbuka dan membuyarkan pikiran Ace. Ia melihat Shinigami Chan keluar dari Ruang Pertemuan sendirian dan menuju ke Ruangan Utama.
Di Ruangan Utama, Shinigami Chan lalu menemui Jheeea dan berbicara dengannya. Jheeea lalu naik ke lantai dua dan masuk ke Ruangan Pertemuan.
Tak berapa lama kemudian, Jheeea nampak keluar dengan membawa sebuah boneka. Kalau saja Ace tidak melihat mata boneka itu, ia pasti akan berpendapat kalau itu boneka biasa. Tapi saat melihat matanya yang nampak hidup, Ace langsung bahwa boneka itu adalah wadah yang biasa digunakan Urahara untuk menahan jiwa-jiwa yang tidak punya tubuh fisik.
Terakhir kali ia melihat boneka itu digunakan pada saat serangan besar tiga bulan yang lalu. Ia tidak tau kalau boneka itu masih ada. Dan Ace langsung tau dengan pasti, siapa yang ada di dalam tubuh boneka itu.
“Apa mungkin mereka sudah tau perbuatan orang itu?” Ace bertanya-tanya.
ED BGM : TADA ARIGATOU – Monkey Majik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar