Minggu, 10 Juli 2011

Another Intermezzo

OP BGM : CORE PRIDE - UverWorld
Shinigami chan, Jheeea dan aku yang masih berada dalam wujud bonekaku, menunggu di dekat pintu portal di Ruang Utama. Aku masih bertanya-tanya seperti apa sih, timnya Shinigami chan.
“Shin chan, memangnya aku harus ikut ya?” tanya Jheea
“Portalnya Cuma bisa sekali jalan, Jhe chan, makanya untuk pulangnya kami minta bantuanmu,” jawab Shinigami Chan
“Lalu boneka ini?” Tanyanya kembali sambil mengangkatku eh aku yang berada dalam boneka.
“Itu adalah benda yang sangaaaaaaaaaattt penting dalam misi kita. Jadi tolong dijaga baik-baik yaaa?” Shinigami chan menjawab sambil tersenyum manis.
“Tumben sekali kamu manggil kami Shin chan,” ujar seorang gadis yang mengenakan setelan berwarna merah, dengan selendang warna putih. Wajahnya sangat putih dengan rambut merah pendek serta sebuah huruf kanji terlukis di dahi kanannya.
Dibelakangnya, aku melihat seorang gadis berambut hitam sebahu. Penampilannya biasa aja, seperti seorang gadis pada umumnya. Tapi aku bisa merasakan hawa menekan yang keluar darinya. Seolah-olah segala yang ada didekatnya menjadi kelam dan suram.
“Ah, suko chan, Yu chan, lama sekali,” protes Shinigami chan
“Aku harus menariknya keluar dari kamar dulu Shin chan,” jawab gadis berambut merah.
“Aku ga yakin kenapa harus keluar dari kamar. Padahal jauh lebih baik kalau aku di dalam kamar, toh semua orang sepertinya menjauh dariku,” gadis berambut hitam sebahu itu bergumam pelan.
Aura dari dirinya terlihat makin kelam.
Aku yakin kalau saja ada orang yang dekat dengannya, bisa langsung down.
“Yu chan, kita harus melakukan quest. Atau kau mau mengecewakan aku?” Shinigami chan berkata kepada gadis yang berambut sebahu.
Sepertinya walaupun berada di dekatnya, Shinigami chan sama sekali tidak terganggu dengan aura menekan yang keluar dari gadis yang dipanggil Yu chan.
Aku menatap ke arah gadis berambut merah.
‘Kalau dia Yu chan berarti gadis ini namanya Suko chan’, batinku
“Suko, kamu kok bisa tahan dekat dengannya?” tanya Jheea
“Setelah sekian lama juga ntar kebiasa kok dengan aura kegelapannya Yu. Lagian kemampuannya untuk membuat orang lain down bahkan sampai bunuh diri bisa sangat membantu kalau lagi di dungeon yang penuh player lain,” Suko tertawa kecil.
“Lho, itu sama artinya membunuh orang lain dong?” Jheea terlihat sedikit tidak setuju.
“Di area Game, yang penting tidak terbunuh duluan. Kill or to be killed. Tezu dulu yang mengajarkan itu padaku,” jawab Suko
Aku tersentak.
Jadi…
Suko sepertinya juga mengenalku. makin bertambah aja orang yang harus aku tanyai.
“Ayo kita berangkat,” Shinigami chan mengajak kami semua pergi.
Tapi baru saja kami akan memasuki portal, Seiryu nampak keluar dari portal.
Seiryu nampak kaget melihat kami semua, terlebih lagi melihat aku (baca: aku dalam boneka) yang dipegang Jheea.
“Kalian mau pergi?” singkat.
“Kata Shin chan, dia dapat sebuah quest yang bagus. Jadi kami diminta ikut,” jawab Suko.
“Biasanya sendiri,” tanyanya
“Aku rasa bagus juga kalo quest rame-rame kayak gini,” jawab Shinigami Chan.
“kau keberatan, Sei?” Yu nampak menatap tajam
“Ngapain aku keberatan, Terserah kalian,” Seiryu lalu berjalan meninggalkan kami.
Aku sempat memperhatikan pandangan Shinigami Chan yang aneh ke arah Seiryu. Tapi ia lalu kembali tersenyum biasa.
“Yuk, pergi,” ajaknya
Kami semua lalu melangkah menuju portal. Sebuah pintu besar dengan sinar keemasan. Shinigami Chan membuka pintu itu dan kami semua melangkah masuk.