Kamis, 31 Maret 2011

Chapter 6a part 4

(mixed up)

Opening BGM : No, Thank You – K-ON ED single
Dengan muka ceria, ia langsung berjalan ke arah mejaku. Nigi lalu duduk dihadapanku, ga berapa lama Naru juga duduk disebelahnya.
“Kamu ngapain sih, ngikutin aku melulu,” protes Nigi.
“kebetulan aja kita bareng,” Naru tersenyum
“Apabila ada perkembangan baru nanti, aku hubungi deh Tezuka-kun,” Kyu berdiri dari duduknya.
“Lho, kenapa buru-buru, Kyu?” tanyaku
“Ntar kalo aku tetap berada di meja ini, aku bisa gatal-gatal, lagian aku kan alergi anjing,” Kyu lalu melangkah pergi meninggalkan kami semua.
“Bye-bye,” Naru melambaikan tangan ke arah Kyu.
Aku menatapnya sambil mengerutkan kening.
“Kenapa?” tanya Naru, “mang aku ga boleh bilang selamat tinggal?”
“Dia mang bego, Tez, ga usah dipikirin,” balas Nigi. “Jadi kamu dan Kyu ada urursan ya?” tanya Nigi kemudian
“Hanya sedikit bisnis,” ujarku sambil memakan sarapanku.
“Nigi, yang bersama Gyaboo sapa?” tanyaku kemudian.
Nigi melihat kearah tempat Gyaboo dan teman-temannya duduk.
“Oh, yang cewe itu Gurl kalo yang cwo bwa monster namanya Gigadramon,”  ujar Nigi, ia lalu memakan makanannya.
“mereka orang lama juga disini?” tanyaku
“Yah, lebih lama dari Gya sih kalo ga salah,” jawab Nigi sambil mengunyah.
“Kalo cwo yang disana?” aku menunjuk ke arah pemuda yang dari tadi sering dipandangi Gyaboo secara diam-diam.
Nigi menoleh lalu menjawab, “ Dann.”
“Dann?” tanyaku
“Dann of Thursday,” jawab Nigi
Aku mengamati keempat orang itu, sepertinya langkah yang bagus kalo aku bisa mendapatkan informasi tentang Tezuka Ayumu yang mereka tau.
Aku bangkit dari dudukku.
“mau kemana Tez?” tanya Nigi
“Mandi, mau ikut?” ajakku sambil tersenyum.
“Aku mau,” Naru langsung mengajukan diri.
“Hmmm, Naru?” tanyaku
“Ya? Aku boleh ikut?” tanyanya.
“Kenapa gelang tanganmu berkedap kedip begitu?” tanyaku sambil menunjuk gelang di tangan kanan Naru yang terus mengeluarkan cahaya merah.
“Wuahh! Sejak kapan ini ada disini!” Naru terlihat panic.
“Dari tadi aku liat kok,” jawabku.
“dia datang, dia bakal datang!” Naru nampak mencari-cari seseorang.
“Naaaaarruuuuuu,” aku mengenali suara itu.
Aku melihat Seiryu baru saja keluar dari ruangan tidur, senyum licik mengembang  diwajahnya.
“Naaaarrrruuuuuu,” panggilnya.
“Jangan mendekat!!” Naru langsung berlari keluar.
“Hey, jangan kabur!” Seiryu langsung mengejarnya.
Aku hanya berdiri terdiam melihatnya, dan aku lihat Nigi masih asyik memakan sarapannya seolah ga peduli tentang hal yang baru saja terjadi.
“Nanti ya, Nigi,” aku menepuk pundaknya dan ia hanya mengangguk.
Pada saat itu aku melihat sebuah ingatan yang berlalu sangat cepat dalam kepalaku, tapi aku yakin aku melihat sosok diriku bersama Nigi. Aku sempat menoleh ke arah Nigi tapi kemudian aku melangkahkan kaki ke kamar mandi bersama.
Setelah melepaskan pakaian, aku bersiap untuk mandi disalah satu shower yang tersedia di kamar mandi bersama untuk Wanita.
Pada saat itu aku melihat Silvergin, yang tengah bersama dengan Hikari Dheean dan Shinigami Chan baru saja selesai mandi. Saat kami saling beradu pandang, suasananya terasa menjadi canggung. Untuk sesaat kami semua terdiam.
Aku berpikir keras mencari topic pembicaraan yang ga terkesan basa basi aja.
“Tezu, sudah baikan?” perkataan Shinigami chan membuatku tersadar.
“hah? Owh… ya,” jawabku gugup.
“ehm… bagaimana dengan kalian?” aku mencoba berbasa basi
“Aku baik-baik saja, Hika chan juga, Sil chan juga gak apa-apa, ya kan?” Shinigami chan menoleh ke arah Silvergin.
“Ya,” jawab silvergin singkat tanpa memandang wajahku.
Kembali kami semua terdiam.
Aku pengen mengatakan padanya, walaupun aku belum terlalu mengenal dia, tapi perasaan senang dan kerinduan yang aku rasakan saat ini begitu kuat. Aku sendiri ga yakin perasaan ini datang dari diriku yang asli ato mungkin dari diriku-diriku yang lain.
“Maaf,” aku mendengar silvergin berkata lirih.
“kenapa?” tanyaku walau aku pikir kata ‘untuk apa’ lebih cocok.
“Aku salah mengira kalau kau itu sahabatku yang hilang, maaf atas kata-kataku waktu itu,” Setelah mengucapkan kata-kata itu Silvergin lalu berjalan keluar, diikuti oleh Hikari Dheean dan Shinigami chan.
Disaat aku berdiri terdiam, setelah mendengar perkataan Silvergin, tiba-tiba aku merasa sedih, air mataku menetes. Aku segera menghapusnya dan segera membasuh diri di bawah siraman air shower, tapi bukannya mereda, tangisku makin menjadi, seakan semua kepedihan itu meluap dari dalam hatiku.
Setelah 15 menit menghabiskan waktu di ruang shower, dan memastikan bahwa mataku tidak terlihat bengkak, dengan puluhan kali memperbaiki penampilan didepan cermin, aku lalu menuju ruangan ganti pakaian untuk mengambil pakaianku.
Kakiku lalu tersandung sesuatu yang ternyata kaki Nana chan.
“Nana chan!” pikiran buruk langsung menghantuiku.
Tapi begitu aku menghampirinya, ternyata Nana chan tengah tertidur bersandarkan loker pakaian. Ia bahkan membawa bantalnya sebagai alas kepalanya.
“Nana chan, bangun,” aku mengoncang bahunya perlahan.
“Ya, bentar lagi,” gumamnya lalu kembali tertidur.
“Nana chan,” aku kembali membangunkannya, tapi Nana chan tetap tertidur.
“Tezu nyan, cara itu ga akan berhasil,” ujar Euka yang masuk ke kamar mandi tetap dengan mengenakan lingerie yang super seksi.
Euka lalu membisikan sesuatu ketelinga Nana chan, aku ga tau sih apa yang euka katakan dan mungkin memang ga begitu ingin tau. Tapi ga berapa lama kemudian, Nana terbangun dan terlihat kaget. Saat ia menoleh, wajahnya dan wajah Euka sangat dekat hingga membuat Nana chan teriak.
“Waaaaahhh!” Nana chan langsung mundur dan menjauh.
“Apa-apan sih Euka!” protesnya.
“Padahal tadi kita dah asyik loh, nana chan,” Euka tersenyum jahil.
“Gak, itu gak asyik sama sekali,” Nana chan menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
“Aku harus mandi, aku lupa,” Nana chan bangkit dari duduknya dan segera berlari menuju kamar mandi.
Euka hanya tersenyum melihat tingkah Nana chan.
“Tezu nyan, ada keperluan lagi disini? Ato mungkin keperluan pribadi?” goda Euka.
“Ah, ga kok, aku baru saja selesai, makasih euka,” Aku lalu segera keluar dari kamar mandi.
Ternyata kelakuan penghuni Anime Fans kalo pagi memang ajaib, pikirku.
Saat menyusuri Ruang Utama aku melihat Nigi tengah berbicara dengan Hotaru di pojok ruangan, Nigi terlihat cemas, Hotaru nampak mengatakan sesuatu dan memegang kedua pundak Nigi. Aku melihat Nigi mengangguk singkat dan Hotaru lalu kembali berkumpul dengan Silvergin, B3rserker dan Nchex Rage. Sementara Nigi menuju ke Kamar Mandi bersama.
Sebenarnya aku ingin tau apa yang mereka bicarakan, tapi bertanya kembali ke kelompok kecil itu pasti akan membuatku emosi lagi, satu-satunya petunjuk yang ada cuma bertanya sama Yauchi.
Aku melihat ke sekeliling, berusaha mencari Yauchi tapi sepertinya ia tidak ada dimana-mana.
Aku melihat Jheea yang sedang melayang rendah, dan memutuskan bertanya padanya.
“Jhe, liat Yauchi?” tanyaku
“Ga liat tuh,” jawabnya sambil melayang ke arah counter.
“Yauchi di klinik,” ujar Ace yang tiba-tiba muncul dihadapanku dan membuatku mundur selangkah.
“Tadi dia dihajar habis-habisan ma Sugar karena mengintip pakaian dalamnya,” jelas Ace. Ia lalu membawa tas ransel menuju counter.
“makasih Ace,” ujarku.
Ace hanya membalas dengan lambaian tangan.
“Tumben turun Ace,” tanya Mizz yang berbarengan dengan Ace menuju counter.
“ransumku habis,” balas Ace
Aku segera menuju ke klinik. Jangan-jangan karena perwujudan impian itu aku malah membuat Yauchi jadi lebih mesum.
Begitu aku sampai di klinik, aku melihat Yauchi tengah dirawat oleh Cherie, terdapat beberapa lebam diwajahnya.
“Yauchi, kamu kenapa?” tanyaku.
“Aku juga ga tau. Begitu bangun aku ada dilantai Ruang Utama dan didekatku ada Sugar yang memakai rok, aku cuma bertanya ‘Pink?’ eh dia malah menghajarku habis-habisan. Katanya aku mesum. Suruh siapa dia pakai rok dan berdiri dekat aku,” jelas Yauchi.
Ia sempat mengaduh waktu Cherie membubuhkan obat ke lukanya.
“Lagian kamu kenapa bisa tertidur di lantai Ruang Utama, yau?” tanya Cherie.
“Mana kutau Che, semalam aku rasa aku masih ada di bar kok,” jawab Yauchi.
“Jangan-jangan…” aku mengingat kejadian waktu Megalau ga mau mengangkat tubuh Yauchi semalam.
“Jangan-jangan, apa?” yauchi bertanya padaku.
“Kalo tidak salah, sebelum aku kembali ke Ruang Tidur, Megalau sempat mau mengangkat tubuh kamu deh Yauchi,” uajrku
“Megalau?” Yauchi nampak berpikir, “Owh, sih Megaman ya? Pantas, berarti dia membiarkanku dilantai,”
Cherie hanya tertawa kecil mendengarnya
Ia lalu menempelkan perban kecil di pipi Yauchi.
“Okey, kalau mau cepat mandi aja dengan air di kamar mandi bersama, Yau,” ujar Cherie. Ia lalu meninggalkan kami.
“Thanks Cherie,” ujar Yauchi
“lalu? Apa yang mau kau tanyakan kepadaku?” Tanya yauchi kepadaku
“ini mengenai diriku yang kamu lihat waktu itu,” ujarku
“Dirimu yang terbagi dua itu? Jujur, aku masih bingung sampe sekarang,”
“Aku juga, Yauchi, untuk itu, aku butuh bantuanmu, aku ingin kamu ngasih tau, seperti apa diriku yang dulu,” ujarku.
Closing BGM : She’s been Good to me – Marc Anthony

2 komentar: