Kamis, 31 Maret 2011

Chapter 6a part 3

 (intermezzo)


OPENING BGM : Otegami
Disaat itu aku berpikir dimanakah aku yang asli berada? Disaat kedua diriku yang lain bergantian muncul. Dan kenapa aku ga ingat sama sekali semua kejadian yang ada disini. Aku menatap semua kenangan dari Yauchi yang masih mengelilingiku. Aku ingin tau lebih banyak lagi soal Anime Fans ini, tapi aku merasa ga punya kekuatan lagi untuk melihat kenangan yng lain. Tubuhku seperti lemas tak bertenaga. Aku menutup buku Yauchi dan sedetik kemudian aku kembali tak sadarkan diri.
Entah berapa lama aku ga sadarkan diri, tapi begitu aku membuka mata, aku sudah berada kembali di kamarku. Mungkin aku terlalu lelah, pikirku.
‘Banyak hal yang ga aku tau soal dunia ini, dan kenapa diriku bisa terpecah menjadi 3, Apa mereka memang benar bagian dariku, ato mungkin salah satu fitur dari dunia ini,’ aku mencoba menganalisa semua yang terjadi. Setelah cukup lama berbaring, aku lalu memutuskan untuk bangun. Aku menuju meja tempat komputerku berada dan mulai menyalakannya.
‘Aku harus buat catatan soal ini,’ pikirku.
Aku membuat file baru dengan nama Yauchi, didalamnya aku tulis penyebab masuk ke dunia ini, pertemuan pertama aku dengannya dan bagaimana keadaan Anime Fans waktu ia bergabung.
Saat itu aku ingat kalau sepertinya Anime Fans tidak begitu besar, Gyaboo, Baka Hyde dan Cherie saat itu sudah ada, jadi kurasa aku bisa bertanya pada mereka soal pertemuan mereka denganku.
Setelah selesai menulis semua data dari kenangan Yauchi yang bisa kuingat, aku lalu mematikan komputerku.
‘Sekarang jam berapa ya?’ tanyaku dalam hati
Aku mencoba memikirkan sebuah jam dinding, bentuknya bundar dan pinggirannya berwarna kuning, Jam biasa yang selalu berada di ruang keluarga rumahku. Aku lalu melihat ke arah pintu kamar. Di dinding dekat pintu kamar telah terpasang jam yang sama dan menunjukkan jam 6 pagi.
Aku lalu keluar dari kamarku, dan menyusuri lorong, ada beberapa yang sudah bangun dan sambil mengenakan pakaian tidurnya menuju ke ruangan utama. Aku juga bertemu dengan Hyuukaz3 yang mengenakan piayama lengkap dengan topinya.
“Pagi,” sapaku
“Owh, hai juga, ehm ………….” ia nampak berpikir sejenak, “……….. Tezuka kan?” ujarnya setelah terdiam agak lama.
“Ya, benar,” jawabku rupanya dia berusaha mengingat nick nameku.
“Aku pikir aku lupa, belakangan ini banyak yang aku lupakan, aneh sekali,” gumamnya
“Mungkin kau banyak pikiran?”
“Tidak juga, dulu aku bisa saja memutar waktu, kalau aku ga ingat sesuatu, tapi sekarang ini resikonya terlalu besar,” ia berbicara setengah bergumam.
“memutar waktu?”
“Kembali ke waktu lalu dan melihat masa depan,” Ia menatapku, “bukannya dulu kamu juga bisa begitu? Makanya kau bisa menemukan orang-orang yang kau cari.”
“masa?” Aku terkejut
“Ya….. atau aku salah orang ya?” Ia nampak berpikir sejenak lagi. “………sepertinya tidak kok,” gumamnya
“darimana kau tau?” tanyaku
“Kau yang bilang sendiri, Calintz juga bilang begitu,”
“calintz?”
“Calintz Jerevinan alias Nataniel Dennis,”
“Dia siapa?” tanyaku
“Owh, maaf kau hanya ingat nick awalnya, Nchex Rage,”
“Kau tau apa lagi?” desakku, keinginan untuk melihat kedalam kenangannya menggodaku sedemikian hebat, tapi kenangan Yauchi aja belum semua terselesaikan, aku mencoba menahan diri.
“Aku hanya tau kalau saat aku datang kembali kesini, dirimu sudah ada, dan kalian berdua sepertinya sangat dekat, tapi aku juga ga tau pasti, belakangan ini ingatanku saling bercampur baur, dan kalaupun kau coba melihat kedalam ingatanku, kau akan kesulitan menyusun ulang kembali peristiwanya,” jelasnya
Aku tersentak, “dari mana kau tau?”
“Entahlah, aku hanya tau, itu aja,” Hyuukaz3 melangkah pergi meninggalkan aku.
Rage, End dan Hyuukaz3, sepertinya mereka bertiga tau lebih banyak tentang diriku. Tapi bagaimana caranya aku bisa mendapat informasi dari mereka?
Aku berjalan menuju ruang Utama sambil memikirkan caranya, sesampainya di ruang utama, aku bertemu dengan Kyu_Dna.
“Tezuka kun,” sapanya sambil melangkah ke arahku.
“Ah, kyu, bagaimana?” tanyaku.
“Lebih baik kita duduk dulu,” ajaknya ke sebuah meja yang kosong. Ruang Utama sepertinya memang masih agak kosong.
Gadis yang dipangggil Hime nampak sudah mulai melayani para penghuni dalam menyediakan sarapan, dan aku juga melihat Racuntikus bolak-balik dari sebuah ruangan sambil membawa makanan yang disajikan di etalase. Sinc juga telah kembali berada di tempat biasanya dan kembali bekerja dengan layar-layar hologramnya. Pintu menuju ke halaman luar juga terbuka.
Ga begitu jauh dari tempat kami duduk, aku juga melihat Gyaboo yang tengah bersama dengan seorang gadis manis dan seorang pemuda yang mempunyai seekor monster yang bertengger di bahunya. Mereka nampak berbicara sambil bercanda dan sesekali Gyaboo nampak menatap seorang pemuda yang juga duduk ga begitu jauh dari mereka. Pemuda yang semalam aku lihat dan mempunyai lambang lokomotif di layar hologramnya.
Begitu kami duduk di bangku, Hime langsung mendatangi kami, “Ada yang ingin kalian pesan?” ujarnya
“Aku yang biasa aja Hime chan,” jawab kyu
“kalo kak Tezuka?” tanyanya
“Menu pilihan hari ini saja,” jawabku, sepertinya aku pernah mengalami hal ini sebelumnya.
“Baik, kak,” Hime lalu melangkah ke etalase.
“jadi bagaimana?” tanyaku pada Kyu.
“Sejauh yang aku selidiki, memang dadu  ini dipakai pada permainan terakhir yang melibatkan dirimu, Euka, dan Shani Andras. Hal itu terjadi tepat 3 hari sebelum character Tezuka Ayumu hilang untuk selamanya,” jawab Kyu
“Hilang?”
“ya, tidak ada catatan apapun tentang keberadaannya di ruangan ini setelah kejadian itu. Kejadian yang melibatkan Silvergin, B3rserker, Hotaru Ineos dan Nchex Rage,” jelas Kyu
‘Lagi-lagi Nchex Rage,’ pikirku. Tapi kemudian aku tersadar akan sesuatu
“tadi kau bilang Hotaru?” tanyaku
“Ya, Hotaru Ineos, Silvergin dan B3rserker serta dirimu, sepertinya membentuk sebuah kelompok bernama Seryuhoshi, dan ga berapa lama kemudian Nchex Rage bergabung, dari informasi yang kudapat, sepertinya kelompok ini telah sering menjelajah area game bersama dan mencari item tertentu,” jelas Kyu
“Item seperti apa?”
“Kalo itu perlu penyelidikan lebih lanjut,”
“kalo begitu, tolong diselidiki ya?” pintaku
Kyu lalu mengeluarkan sebuah Ipad dan menyerahkan padaku. “Silakan tanda tangani disini,”
“Untuk apa?” tanyaku
“Biaya untuk penyelidikan atas dadu ini, semua kan perlu uang,” Kyu tertawa.
“Owh, kukira apaan,” Aku lalu menggunakan pen khusus untuk menandatangani sebuah dokumen yang terteta di Ipad Kyu, lalu menyerahkan kembali ke Kyu.
Hime mendatangi meja kami dan membawakan makanan yang kami pesan. Aku mendapat sebuah sandwich dan teh hangat, sementara Kyu mendapat sepiring nasi goreng dan jus buah.
“Selamat menikmati,” ujarnya lalu meninggalkan meja kami
Kami memakan sarapan kami.
Saat itu kami mendengar teriakan dari arah Ruang tidur. Sepertinya teriakan seorang gadis yang sangat kencang. Seisi ruangan menoleh ke arah Ruang Tidur, aku melihat beberapa orang sudah waspada dan tiba-tiba seorang pemuda dengan rambut putih panjang dan bertelanjang dada berlari keluar dari Ruang Tidur.
“Dasar Mesum!!! Seenaknya tidur dikamarku!” seorang gadis berkuncir dua nampak melempari pemuda itu dengan bantal.
“Maaf, maaf,” ujar pemuda itu, “aku ga tau kalo kemarin malam bulan purnama,” ia nampak menangkis serangan bantal dari gadis itu.
“Lagi-lagi dia,” Kyu nampak mendesah.
“Mang dia sapa?” Tanyaku
“Kamu ga tau, Tezuka kun? Berambut putih dan hanya berubah pada malam bulan purnama?” Kyu nampak memberi teka teki padaku.
“Berubah pada bulan purnama kan hanya werewolf, dari manusia menjadi serigala, dan selain silvergin, ga ada lagi yang berbentuk serigala. Tapi kalau yang berwarna putih, hanya ada anjing putih…..” giliranku yang terdiam, “Itu Naru?!” tanyaku kemudian
“Benar sekali, Naruto1nuy4sh4, selain pada hari bulan baru dan bulan purnama, dia selalu berwujud anjing,” jelas Kyu.
Gadis yang melempari NAru dengan bantal kini sudah ditenangkan oleh teman-temannya. Sementara Naru memunculkan kaos dan memakainya. Walau agak jauh, aku bisa mendengar suara Naru bergumam, “Padahal dia sendiri yang mengundang aku ke kamarnya, sekarang aku malah dibilang mesum,”
“Mang kamu mesum,” ujar Nigi yang baru saja datang dari Ruang Tidur dan mengenakan kaos dan celana pendek yang biasa ia kenakan saat bangun tidur.
“Ya ampun Mon, kalo cemburu ga usah begitu dong,” goda Naru
“Ngapain juga aku cemburu,” Nigi mencibir ke arah Naru
“Ya udah, ntar kalo malam bulan baru, aku akan tidur dikamarmu deh,” Naru mengikuti Nigi ke arah counter.
“Jangan coba-coba kalo kamu masih sayang nyawa,” ancam Nigi.
“Ya ampun Mon, sebegitu cintanya ma aku,”
“sapa yang cinta ma kamu,” suara Nigi mulai meninggi
“Sudah-sudah, Kak Naru, Kak Nigi, jangan bertengkar di depan counter, yah, antriannya jadi panjang tuh,” ujar Hime.
Beberapa orang memang nampak hanya tersenyum melihat Nigi dan Naru di depan counter.
“Dia yang mulai, Hime chan,” ujar Nigi
“ya,ya, nah ini pesanan yang biasa,” Hime meletakkan semangkok sup krim dan segelas susu.
Selesai membayar, Nigi lalu melihat sekeliling dan melihatku yang sedang duduk dengan Kyu.
Dengan muka ceria, ia langsung berjalan ke arah mejaku.
Closing BGM : Ranbu no Melody- SID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar